Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Konfigurasi Proxmox. Sebelum menuju ke langkah-langkah konfigurasi Proxmox nya, emang apasih yang dimaksud dengan Proxmox? Nah mari kita mengulik sedikit tentang Proxmox.

Apa Itu Proxmox VE

        Proxmox Virtual Environment (VE) adalah platform virtualisasi open-source berbasis Debian Linux yang memungkinkan kamu menjalankan berbagai mesin virtual (VM) dan container secara bersamaan. Dengan Proxmox, kamu bisa mengelola berbagai aplikasi dan layanan secara lebih efisien, baik itu untuk keperluan perusahaan kecil, menengah, atau bahkan data center berskala besar.
        Proxmox VE mendukung dua teknologi virtualisasi utama: KVM (Kernel-based Virtual Machine) untuk virtualisasi penuh, dan LXC (Linux Containers) untuk virtualisasi berbasis container. Ini membuat Proxmox fleksibel dalam memenuhi kebutuhan yang beragam, mulai dari pengujian aplikasi hingga penerapan server produksi.
        Keunggulan utama dari Proxmox adalah kemudahan penggunaannya melalui antarmuka berbasis web. Kamu tidak perlu menjadi ahli terminal untuk mengelola server virtual. Selain itu, Proxmox VE didukung oleh komunitas yang luas, sehingga kamu selalu bisa mendapatkan bantuan atau pembaruan sistem secara berkala.

Fungsi Proxmox VE

  1. Kernel Virtual Machine (KVM): Merupakan Kernel-basedvirtual machineyang ditambahkan pada Linux untuk membuat full virtualisasi. KVM ini juga merupakan bagian integral dari Linux sejak 2007. 
  2. Linux Container (LXC): Kerap disebut sebagai virtualisasioperating system(OS), LXC adalah virtualisasi yang menggunakancontainer. Virtualisasi ini memiliki tingkat efisiensi yang tinggi dan juga kecepatan aksesnya menjadikan LXC berkembang dengan cepat.
  3. QEMU: QEMU menyediakan emulasi dan virtualisasiinterface.

Keunggulan Proxmox VE

  1. Gratis: Keunggulan Proxmox VE yang pertama adalah pengguna dapat mengunduh dan menggunakannya secara gratis. Kamu juga dapat membuat klasterdatadengan fitur yang lengkap, tanpa perlu membayar sepeserpun.  Walau demikian, bila kamu sewaktu-waktu membutuhkan dukungan support, kamu dapat membeli layanan support agar dapat membantu keluhan atau pertanyaan mengenai Proxmox VE. Untukupdateaplikasi, pengguna tetap dapat memperbarui aplikasi secara gratis atau berbayar. Bila memilihupdateyang berbayar, pengguna akan mendapatkan fitur yang lebih lengkap.
  2. Built In Firewall: Proxmox VE memiliki firewallsendiri yang melindungiclusterhingga masing-masingvirtual machine.  
  3. Mendukung KVM: Kehadiran KVM saat menggunakan Proxmox VE dapat menjadi modul tambahan pada kernel Linux untuk menjalankanfull virtualization. Proxmox VE juga menyediakan virtualisasi yang stabil pada KVM. Sebab,virtual machinedalam KVM tidak bergantung padahost operating system. 
  4. Mendukung LXC: LXC merupakan virtualisasi terbaru yang lebih efisien. Jika pada virtualisasi biasa suatu host bisa dipakai maksimal 100 VM, maka dengan menggunakan LXC host tersebut dapat digunakan hingga 100 VM tanpa mengorbankan kinerja. Inilah mengapa Proxmox VE mulai versi 4 lebih mengdepankan LXC dalam virtualisasi. 
  5. Mendukung Open vSwitch: Open vSwitch adalahvirtual switchyang digunakan dalam lingkunganvirtual. Proxmox VE mendukung penuh Open vSwitch. 
  6. Tampilan Grafis : Proxmox VE mendukung tampilangraphical user interface(GUI) yang memudahkan kamu dalam melakukan manajemen perangkat-perangkat virtual. Sebagian besartaskdapat dijalankan melalui GUI, meskipun tetap ada hal-hal yang hanya dapat dijalankan melaluicommand line.
  7. Terdapat Berbagai Plugin Untuk Storage : Proxmox VE mendukung local directory, iSCSI, LVM, NFS, GlusterFS, Ceph RBD, dan ZFS.  Adapun Proxmox VE dapat dipasang padahardwareapa saja selama kompatibel dengan Linux. Namun, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, seperti memiliki RAM dan kapasitashard diskyang harus besar, misalnya NEO Metal.

Kekurangan Proxmox

  1. Kurangnya Dukungan Resmi untuk Beberapa Fitur : Beberapa fitur Proxmox VE tidak didukung secara resmi, dan hanya tersedia dalam bentuk beta atau percobaan. Ini dapat menyebabkan masalah jika kamu memakai fitur tersebut dalam produksi. Jadi mau tidak mau kamu harus berlangganan demi memperoleh fitur stabil.
  2. Kompleksitas : Meskipun sudah disebutkan interface  mudah digunakan, beberapa fitur dapat menjadi rumit untuk kamu konfigurasi. Ini dapat menyebabkan masalah bagi pengguna yang tidak berpengalaman dalam virtualisasi.
Sebelum menginstall proxmox nya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Aplikasi VirtualBox
Jika teman-teman tidak memiliki aplikasi virtual box, teman-teman bisa menginstall nya disini
2. File Iso Proxmox
Teman-teman juga harus memiliki file iso proxmox nya, kalian bisa mendownload nya disini
Setelah mendownload semua hal diatas, cusss langsung saja kita ke langkah-langkah nya :

Langkah-Langkah Konfigurasi VPS Proxmox di VBox :

  • Masuk ke Virtualbox dan buat machine baru seperti gambar dibawah. Masukkan file ISO Proxmox nya dan pastikan type nya Linux version nya ke debian/debian (64 bit).
  • Untuk Minimal RAM nya 2 GB & CPU nya 2 core.
  • Untuk Harddisk minimum nya yaitu 16 GB lalu klik selesai.
  • Jika sudah pergi ke Pengaturan -> Jaringan, untuk Adaptor 1 kalian pilih Bridge & Adaptor 2 kalian pilih Host Only, jika sudah kalian start VM nya.
  • Disini kalian pilih Graphical (Pilihan 1).
  • Pilih I Agree.
  • Pilih Next.
  • Country nya pilih Indonesia, Time zone kalian pilih Asia/Jakarta, dan keyboard layout nya U.S. English, jika sudah klik Next.
  • Masukkan password & konfirm password, untuk email nya kalian masukkan terserah aja, jika sudah klik Next.
  • Kalian masukkan IP nya dan juga hostname nya, jika sudah klik Next.
  • Dan jika sudah seperti ini kalian pilih Install.
  • Kalian tunggu proses instalasi nya, untuk menunggu nya kalian bisa luangkan dengan membaca Al-Quran ataupun sholat terlebih dahulu🥰🙏.
  • Kalian login sebagai root dan masukkan password tadi.
  • Lalu ketikkan "nano /etc/network/interfaces" untuk mengatur IP Proxmox nya.
  • Restart dengan perintah "systemctl restart networking" dan cek dengan perintah "ip a".
  • Lalu kalian buat container 1 lagi ya, untuk tutorial nya sama seprti diata stadi oke.
  • Lalu kalian pilih Create CT di pojok kanan atas untuk membuat Container.
  • Kalian masukkan hostname dan juga password nya, jika sudah pilih Next.
  • Lalu kalian pilih template container nya, & pilih Next.
  • Kalian masukkan jumlah penyimpanan nya & pilih Next.
  • Lalu masukkan jumlah CPU nya & pilih next.
  • Dan masukkan jumlah Memory/RAM lalu pilih next.
  • Kalian masukkan IP nya bisa DHCP ataupun Static, tapi disini saya pilih Static, & jika sudah next saja.
  • Untuk DNS nya opsional bisa diisi ataupun engga lalu pilih next.
  • Jika sudah seperti ini kalian klik finish saja.
  • Lalu kalian tunggu proses pembuatan CT nya.
  • Jika sudah kalian start saja, untuk start kalian pilih CT nya lalu klik kanan & pilih start.
  • Untuk melihat CT nya kalian pilih masuk Console.

  • Lalu jika sudah kalian login sebagai root dengan password yg kalian buat tadi.
  • Pada CT ini sudah otomatis terinstall ssh server nya jadi kita tidak perlu menginstall nya secara manual.
  • Ketikkan "nano /etc/ssh/sshd_config" lalu scroll kebawah sampai ketemu #PermitRootLogin prohibit-password lalu kalian ubah menjadi PermitRootLogin yes
  • Lalu restart ssh dengan perintah "systemctl restart ssh".
  • Kalian bisa pakai software remote ssh tapi disini saya pakai cmd saja ketikkan command "ssh root@ip container 1".
  • Lalu kalian buat CT 1 lagi ya, nah untuk cara-caranya persis sama seperti tadi ya guys.
  • Lalu kalian pilih Create CT di pojok kanan atas untuk membuat Container.
  • Kalian masukkan hostname dan juga password nya, jika sudah pilih Next.
  • Lalu kalian pilih template container nya, & pilih Next.
  • Kalian masukkan jumlah penyimpanan nya & pilih Next.
  • Lalu masukkan jumlah CPU nya & pilih next.
  • Dan masukkan jumlah Memory/RAM lalu pilih next.
  • Kalian masukkan IP nya bisa DHCP ataupun Static, tapi disini saya pilih Static, & jika sudah next saja.
  • Untuk DNS nya opsional bisa diisi ataupun engga lalu pilih next.
  • Jika sudah seperti ini kalian klik finish saja.
  • Lalu kalian tunggu proses pembuatan CT nya.
  • Jika sudah kalian start saja, untuk start kalian pilih CT nya lalu klik kanan & pilih start.
  • Untuk melihat CT nya kalian pilih masuk Console.

  • Lalu jika sudah kalian login sebagai root dengan password yg kalian buat tadi.
  • Pada CT ini sudah otomatis terinstall ssh server nya jadi kita tidak perlu menginstall nya secara manual.
  • Ketikkan "nano /etc/ssh/sshd_config" lalu scroll kebawah sampai ketemu #PermitRootLogin prohibit-password lalu kalian ubah menjadi PermitRootLogin yes
  • Lalu restart ssh dengan perintah "systemctl restart ssh".
  • Kalian bisa pakai software remote ssh tapi disini saya pakai cmd saja ketikkan command "ssh root@ip container 2".
    Demikianlah tutorial singkat ini, dan terima kasih telah mengikuti langkah-langkah ini, dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Sebagai penutup, dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda sekarang seharusnya sudah bisa untuk Konfigurasi Proxmox VPSApa masih tidak bisa ? ya belajar lagi dong mangkanya, jangan patah semangat dan tetap bersabar ya:)
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh