Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Konfigurasi Database Server pada Debian 10. Sebelum menuju ke langkah-langkah konfigurasi Database Server nya, emang apasih yang dimaksud dengan Database Server? Nah mari kita mengulik sedikit tentang Database Server.
Pengertian Database Server
Database server adalah program komputer yang memberikan layanan penyimpanan dan pengolahan berbasis data dengan model client server. Memiliki sistem yang menyediakan berbagai fungsi server dengan basis data untuk menghubungkan basis data dengan user atau pengguna. Dengan demikian server basis data dapat berinteraksi secara langsung di waktu yang sama untuk menjalankan tugasnya.
Terdapat dua komponen utama pada yaitu fungsi back-end dan layanan klien. Back-end berfungsi untuk menyimpan berbagai informasi dan file digital. Sedangkan layanan yang dihadapi klien berfungsi untuk memudahkan perusahaan atau orang yang menggunakan basis data untuk mengakses, menambah, memantau, atau memodifikasi data yang telah tersimpan di server.
Perusahaan bisa menggunakan server basis data dengan cara menyewa dari penyedia server basis data untuk kepentingan penyimpanan informasi bisnis yang sifatnya penting. Guna menyediakan layanan database ke banyak klien, biasanya perusahaan server basis data menggunakan satu server. Beberapa perusahaan dapat memelihara dan memiliki server database sendiri atau menyewa dari penyedia karena butuh banyak kemampuan penyimpanan.
Fungsi Database Server
- Menyimpan Data Perusahaan atau Organisasi di Satu Lokasi : Dengan menggunakan database server maka lebih mudah untuk mengatur, menyimpan dan memelihara informasi digital dalam jumlah besar. Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak data yang tersimpan di jaringan komputer mereka, seperti proses operasional, informasi klien dan keuangan.
- Dapat Mengakses Data Bisnis Lewat Beberapa Perangkat : Jika informasi perusahaan disimpan di server database, maka organisasi dapat mengakses data seputar bisnis melalui berbagai perangkat. Artinya, server basis data lebih memudahkan bisnis dengan menggunakan metode sederhana dalam mengakses prosedur digital dan Intel bisnis penting melalui beberapa perangkat di jaringan mereka. Misalnya apabila perusahaan memiliki banyak karyawan yang menggunakan komputer, maka adanya server basis data dapat memudahkan mereka dalam mengakses realtime ke file perusahaan bersamaan.
- Otorisasi Pengguna Tertentu : Dengan menggunakan server database Maka terdapat otoritas pengguna tertentu, yakni pengguna tertentu dapat mengedit atau melihat file khusus. Server basis data memungkinkan pengguna untuk memberikan akses secara khusus ke banyak user. Misalnya, pemimpin perusahaan memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk mengakses ke file di klien. Namun untuk mengubah data tersebut hanya supervisor perusahaan yang dapat melakukannya.
- Meminimalisasi Risiko Kehilangan atau Rusaknya Intel Perusahaan : Informasi penting perusahaan harus memiliki keamanan yang tinggi sehingga adanya server basis data dapat meminimalkan risiko kehilangan atau kerusakan Intel perusahaan. Server database ternyata membantu perusahaan untuk mengoptimalkan sistem keamanan bisnis dengan meminimalisasi kemungkinan tantangan atau situasi tak terduga. Misalnya ancaman cybercrime, bencana alam atau hal-hal lainnya yang menyebabkan kerusakan proses digital atau data penting.
Cara Kerja Database Server
- Query atau Request Client : Ketika browsing internet, pastinya Anda akan memasukkan perintah seperti halnya memasukkan kata kunci. Tanpa Anda sadari, sebenarnya proses di balik layar akan ada query yang berjalan sesuai dengan kebutuhan yang Anda sampaikan pada server.
- Pemrosesan Permintaan : Server yang telah menerima query yang Anda berikan akan menyalurkannya ke database server untuk mendapatkan respon. Dalam proses ini sistem akan memproses sintaks query untuk memastikan validitas dan memproses kebutuhan Anda.
- Eksekusi Query : Jika query menjalankan proses SCRUD (Search, Create, Read, Update, Delete), database server akan mulai menarik data dari tabel yang sesuai dan memprosesnya. Dalam tahapan cara kerja database server ini, sistem akan mengeksekusi perintah, mengecek error, dan merespon sesuai perintah yang muncul.
- Penyimpanan Kembali Data : Tentunya jika Anda menjalankan proses SCRUD, segala perubahan akan terpantau dan menjalankan tugasnya masing-masing. Termasuk menyimpan data sesuai tempat dan hasil eksekusi yang ada.
- Mengirimkan Hasil : Jika perintah berhasil sistem eksekusi, maka layar biasanya akan berubah atau mendapatkan pop up notifikasi tertentu. Dari sinilah seluruh proses berhasil Anda lalui.
Kelebihan Database Server
- Skalabilitas : Database server dapat menangani volume data yang besar dan jumlah pengguna yang tinggi, baik dengan memperluas perangkat keras (scaling up) atau dengan menambahkan lebih banyak server (scaling out).
- Kinerja : Database server biasanya dioptimalkan untuk kinerja, dengan mekanisme caching, indexing, dan query optimization yang memungkinkan akses data cepat dan efisien.
- Keamanan : Database server sering dilengkapi dengan fitur keamanan yang kuat seperti autentikasi pengguna, enkripsi data, dan kontrol akses berbasis peran untuk melindungi data dari akses yang tidak sah.
- Manajemen Data : Database server menyediakan alat dan fitur untuk manajemen data yang efisien, seperti backup, pemulihan, dan replikasi, yang memastikan data tetap aman dan tersedia.
- Integritas Data : Database server menggunakan berbagai mekanisme seperti constraint dan transaksi untuk memastikan integritas data, memastikan bahwa data tetap konsisten dan akurat.
- Dukungan Transaksi : Banyak database server mendukung transaksi, yang memungkinkan serangkaian operasi dilakukan sebagai satu unit atomik, memastikan bahwa semua operasi dalam transaksi berhasil atau tidak ada yang berhasil.
- Ketersediaan : Dengan fitur seperti replikasi dan failover, database server dapat dikonfigurasi untuk meningkatkan ketersediaan dan ketahanan terhadap kegagalan.
Kekurangan Database Server
- Biaya : Pengadaan, pengaturan, dan pemeliharaan database server bisa mahal, baik dari segi perangkat keras, lisensi perangkat lunak, maupun biaya operasional dan administrasi.
- Kompleksitas : Mengelola database server memerlukan keterampilan teknis yang cukup tinggi. Administrasi database, pengaturan konfigurasi, dan optimasi memerlukan keahlian khusus.
- Keterbatasan Kinerja : Meskipun database server umumnya sangat cepat, kinerjanya bisa menurun jika tidak dikelola dengan baik atau jika data dan beban kerja melampaui kapasitasnya.
- Keamanan : Meski banyak database server dilengkapi dengan fitur keamanan, mereka tetap rentan terhadap ancaman keamanan seperti serangan SQL injection, jika tidak dikelola dengan baik.
- Keterbatasan Hardware : Kinerja database server sangat bergantung pada perangkat kerasnya. Keterbatasan pada hardware dapat mempengaruhi kecepatan akses data dan pemrosesan.
- Pemeliharaan dan Pembaruan : Memelihara database server dan menjaga agar perangkat lunak tetap diperbarui dengan patch dan versi terbaru memerlukan waktu dan usaha.
- Downtime : Meskipun banyak database server menawarkan fitur failover dan redundansi, tidak ada sistem yang sepenuhnya bebas dari downtime. Kegagalan sistem atau masalah teknis dapat mengganggu akses data.
Jenis-Jenis Database Server
- Analytical Database : Analytical database berfungsi untuk tempat penyimpanan informasi yang diperoleh dari operasional serta sistem eksternal database. Umumnya data dan informasi tersebut merupakan data yang sudah dirangkum dan dibutuhkan oleh perusahaan manajemen atau end user.
- Operational Database : Operasional database berfungsi untuk menyimpan keseluruhan data yang dibutuhkan secara detail untuk keperluan operasional organisasi atau perusahaan. Contohnya yaitu database inventaris, database akuntansi, database pribadi dan lain-lain.
- Distributed Database : Distributed database diperuntukkan bagi departemen kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan sejenisnya. Umumnya database ini memiliki cakupan dua segmen, yaitu user database dan operasional database. Database ini juga mencakup data yang digunakan untuk pengguna situs itu sendiri.
- End User Database : End user database terdiri atas berbagai macam file data yang merupakan hasil pengembangan dari end user pada workstation. Contohnya yaitu word processing, download file, dab koleksi dokumen di spreadsheet.
- Data Warehouse : Data warehouse berperan sebagai sumber informasi utama yang telah terintegrasi. Di dalamnya terdapat keseluruhan data dari beberapa tahun sebelumnya ketika data diambil melalui beberapa database perusahaan hingga yang sekarang. Oleh karenanya, data Warehouse umumnya digunakan oleh manajer di perusahaan tersebut.
Contoh Database Server
- MySQL Database Server : Database server yang gratis dan open-source, digunakan secara luas untuk aplikasi web dan bisnis kecil hingga menengah.
- Oracle Database Server : Database server yang kuat dan scalable, banyak digunakan oleh perusahaan besar dan organisasi pemerintah.
- Microsoft SQL Server : Database server yang dikembangkan oleh Microsoft, terintegrasi dengan produk Microsoft lainnya dan sering digunakan dalam lingkungan Windows.
- PostgreSQL Database Server : Database server yang open-source, memiliki fitur canggih dan mendukung pemrograman yang kuat.
- MongoDB Database Server : Database server yang berbasis dokumen, dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan fleksibilitas dalam struktur data.
- Amazon RDS (Relational Database Service) : Layanan cloud yang menyediakan database server seperti MySQL, PostgreSQL, dan Oracle dengan kapabilitas dan ketersediaan tinggi.
Langkah-Langkah Konfigurasi Database Server pada Debian 10 :
- Pastikan kalian memiliki file PhpMyAdmin nya, jika tidak ada kalian bisa mendownload nya disini.
- Sebelum login ke Debian kalian pergi ke Pengaturan (yang berwarna oren) lalu pilih opsi jaringan, pada opsi tercantol pada, yang aslinya NAT kalian ganti ke Adaptor Hanya Host, dan pilih Tingkat Lanjut pada Mode Promiscuous kalian pilih Izinkan Semua klik oke dan mulai.
- Login ke debian sebagai root dan masukkan passwordnya.
- Lalu masukkan perintah "nano /etc/network/interfaces" untuk menyetting IP address. Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
- Lalu restart IP dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP kita apakah sudah berubah dengan perintah “ip a”(dikotaki berwarna merah adalah IP kita).
- Lalu kalian masuk ke view network connection dan pilih ethernet yang dipilih diawal tadi. Lalu kalian konfigurasi IPv4 nya, untuk IP address nya kalian pakai IP baru sedangkan untuk Gateway nya kalian pakai IP Debian nya.
- Kemudian kalian ke CMD untuk ping ke IP Debian nya, jika berhasil akan seperti gambar dibawah.
- Ketikkan "nano /var/html/info.php" dan masukkan script berikut "<?php phpinfo ();?>", kika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
- Lalu pergi ke browser dan ketikkan domain kalian, dan setelah domain ketikkan "/info.php/", dan pastikan muncul seperti ini.
- Ketikkan perintah "apt install php7.3-mysql".
- Lalu ketikkan perintah "apt install php php-mysql php-json php-mbstring php-zip php-gd php-xml php-curl" jika muncul pertanyaan "y/n" klik "y" kemudian enter.
- Jika diminta memasukkan DVD 1, kalian masukkan file ISO DVD 1 nya.
- Jika diminta memasukkan DVD 2, kalian masukkan file ISO DVD 2 nya.
- Ketikkan "apt install mariadb-server", jika ada pertanyaan "y/n" klik "y" kemudian enter.
- Jika diminta memasukkan DVD 1, kalian masukkan file ISO DVD 1 nya.
- Selanjutnya ketik "mysql_secure_installation" dan untuk password for root tidak perlu kalian isi langsung saja enter.
- Untuk set root password kalian pilih y lalu kalian buat password nya, sedangkan untuk remove anonymous, disallow root, remove test, dan reload privilege kalian pilih y.
- Ketik "mysql -u root -p" dan masukkan password yang kalian buat tadi".
- Untuk membuat database kita ketik "create database mydatabase;" untuk mydatabase bisa kalian ubah sesuai nama database kalian. Lalu kalian ketik "show databases;" untuk melihat isi database kalian.
- Lalu ketik "create user 'ardi'@'localhost' identified by'ardi';" user 'ardi' berarti nama user kalian, sedangkan identified by'ardi' berarti password kalian. Lalu ketikkan "grant all privileges on *.* to 'ardi'@'localhost';" agar bisa mengakses semua database. Dan ketikkan "flush privileges;" dan ketik "quit" untuk keluar.
- Lalu ketik "cd /var/www/html" untuk pindah direktori dan ketik "mkdir phpmyadmin" untuk membuat direktrori php. Dan ketik "ls" untuk memeriksa file didalamnya.
- Kalian ekstrak terlebih dahulu file PHPMyAdmin yang sudah kalian download tadi, bisa melalui file explorer atau winrar.
- Lalu kalian masuk ke WinSCP nya, kalian menggunakan akun FTP kalian pada tutorial ftp server.
- Lalu kalian upload semua file dalam folder phpmyadmin nya dengan cara CTRL+A dan klik upload, dan tunggu prosesnya sampai selesai.
- Ketikkan "ls phpmyadmin" untuk mengecek apakah file nya sudah terkirim.
- Masuk konfigurasi "nano /etc/apache2/sites-available/ardi.conf".
- Lalu tambahkan teks seperti dibawah ini, yang saya kotaki warna merah.
- Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y lalu enter, dan restart apache2 nya dengan mengetikkan perintah "/etc/init.d/apache2 restart" dan pastikan muncul tulisan OK
- Lalu kalian kembali ke chrome dan tambahkan "/phpmyadmin/" setelah domain kalian.
- Lalu kalian bisa login menggunakan user atau root, untuk user dan password kalian pakai saat buat user di mysql tadi.
- Dan database phpmyadmin siap untuk dipakai.
Langkah-Langkah Menghubungkan Form HTML dengan Database PHP :
- Kalian pindah direktori dengan perintah "cd /var/www/html".
- Ketik "nano index.html" dan buat codingan form input di file HTML kalian. Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
- Lalu ketik "cp index.html index.php" untuk rename file nya menjadi php dan "rm index.html" untuk menghapus file index yang lama.
- Dan ketik "nano submit.php" untuk membuat file baru, agar bisa terkoneksi ke database nya, dan jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
- Lalu kalian ke phpmyadmin tadi dan klik new untuk membuat database baru.
- Lalu masukkan nama database kalian dan klik create.
- Lalu kalian masukkan nama tabel dan jumlah kolom disini saya kasih 6.
- Lalu kalian isi seperti dibawah ini.
- Jika sudah, kalian scroll kebawah lalu klik save untuk menyimpan.
- Lalu kalian klik check all dan klik unique untuk menjalankan sql nya.
- Lalu kalian kembali ke web form kalian dan isi form nya lalu kirim.
- Lalu kalian ke phpmyadmin ke database yang kalian buat tadi, dan masuk ke bagian browse, dan periksa data yang kalian isi tadi.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Tidak ada komentar
Posting Komentar